FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN TUMOR OTAK METASTASIS PASCA RADIASI WHOLE BRAIN RADIOTHERAPY DI DUA RS RUJUKAN KANKER INDONESIA

Abstrak

Tumor otak metastasis adalah salah satu komplikasi neurologis terbanyak pada kanker sistemik dengan insidensi mencapai 40%. Whole brain radiotherapy (WBRT) merupakan terapi standar untuk mengurangi volume tumor dan memperbaiki angka harapan hidup pasien. Terapi WBRT juga mempunyai efek samping akibat paparan radiasi pada parenkim otak, yaitu gangguan fungsi kognitif. Artikel ini merupakan serial dari 8 kasus pasien tumor otak metastasis, terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan yang dilakukan WBRT di RSUPN Cipto Mangunkusumo dan RS Kanker Dharmais Jakarta selama bulan April–Juni 2018, dengan rentang usia 48 – 67 tahun dan pendidikan >12 tahun. Fungsi kognitif dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assessment-Indonesia versi Indonesia (MoCA-Ina) sebelum dan sesudah WBRT. Data yang dikumpulkan antara lain usia, jenis kelamin, pendidikan, jumlah lesi, lokasi tumor, gejala klinis, nilai Karnofsky Performance Status (KPS), metastasis di tempat lain, dosis radiasi, jenis kanker primer, hipertensi, dan diabetes melitus. Sebagian besar merupakan lesi multipel dan terletak di lobus parietal. Gejala terbanyak adalah gangguan fungsi kognitif. Tujuh pasien sudah mengalami gangguan kognitif sebelum WBRT dan sebagian besar mengalami perbaikan fungsi setelah WBRT. Sebelum WBRT seluruh pasien mengalami gangguan memori dan tidak mengalami perbaikan sesudahnya, tetapi ranah lainnya seperti atensi, bahasa, fungsi eksekutif, dan visuospasial mengalami perbaikan pasca WBRT. Kata kunci: fungsi kognitif, tumor otak metastasis, whole brain radiotherapy.