PROFIL PEMERIKSAAN EVOKED POTENTIAL PADA KASUS NEUROONKOLOGI DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
DOI:
https://doi.org/10.52386/neurona.v41i1.476Abstrak
ABSTRAK Pendahuluan: Integritas fungsional area kortikal spesifik dan jalur dalam sistem saraf pusat dapat dinilai dengan merekam potensi listrik yang terkait dengan peristiwa sensorik atau motorik tertentu, salah satunya dengan pemeriksaan Evoked Potential (EP). Gangguan integrasi fungsional sistem saraf ini dapat disebabkan oleh salah satunya tumor sistem saraf. Metode: Penelitian analitik kategorik potong lintang pada pasien yang dilakukan evoked potential di Poliklinik Saraf RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dari 2016-2022. Data diambil dari rekam medis pada Desember 2022 – Maret 2023. Data demografis, data klinis, data tumor dan data pemeriksaan evoked potential dicatat. Adanya hubungan antara tumor (jenis, lokasi, jumlah lesi) dan gejala lesi terhadap hasil pemeriksaan EP dinilai dengan Uji Chi Square. Hasil: Didapatkan 660 pemeriksaan evoked potential yang terdiri dari 363 pemeriksaan SSEP, 242 VEP, dan 55 BAEP atas indikasi berbagai klinis neurologis, namun pemeriksaan EP yang diindikasikan untuk kasus neuroonkologi adalah 45 subyek atau 6,8% dari seluruh pemeriksaan. Didapatkan hubungan bermakna antara gejala sensorik (p=0,03), motorik (p=0,04), dan otonom (p=0,004) dengan hasil pemeriksaan SSEP abnormal. Nyeri tidak berhubungan dengan SSEP abnormal. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara jumlah dan lokasi tumor dengan pemeriksaan SSEP. Semua subyek penelitian (100%) ini memiliki gangguan visual dan gambaran VEP yang abnormal. Pemeriksaan BAEP tidak dianalisis karena jumlah sampel terlalu kecil. Kesimpulan: Pemeriksaan EP dapat diindikasikan pada kasus neuroonkologi dalam menilai lesi fungsional akbat tumor, baik di intrakranial maupun spinal. Kata kunci: Evoked Potential, tumor sistem sarafUnduhan
Data unduhan belum tersedia.
##submission.downloads##
Diterbitkan
2025-06-03
Terbitan
Bagian
Artikel Penelitian