Stroke dan Malnutrisi

Abstrak

Dalam rangka World Stroke Day yang diperingati setiap tanggal 29 Oktober, editorial kali ini akan membahas terkait stroke. Diperingatinya hari stroke sedunia ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, baik medis maupun non-medis, terhadap stroke dan bahaya yang mengancamnya. Sudah kita ketahui bahwa stroke merupakan penyakit tidak menular yang angka kejadiannya terus bertambah serta menjadi penyebab ketiga kecacatan dan penyebab kedua kematian secara global menurut data satu tahun terakhir. Oleh karena itu, kewaspadaan terus ditingkatkan dalam upaya pencegahan stroke di tingkat komunitas dengan kampanye hidup sehat dengan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), upaya pengenalan dini gejala stroke dengan kampanye jargon FAST (Face drooping, Arm weakness, Speech disturbance, Time to call help) dan SeGeRa Ke RS (Senyum tidak simetris, Gerak separuh anggota tubuh melemah, bicaRa pelo/sulit, Kebas sesisi tubuh, Rabun pandangan, dan Sakit kepala hebat), upaya penanganan stroke secara tepat dan cepat di tingkat Rumah Sakit dengan penggalakan code stroke, upaya monitoring stroke secara intensif selama perawatan akut dengan adanya tim perawatan stroke di unit stroke, upaya rehabilitasi pasien pasca-stroke dengan menggalakkan program neurorestorasi pasca-stroke, dan upaya prevensi sekunder pasien pasca-stroke jangka panjang untuk mencegah stroke ulang dan komplikasi.