Luaran Pendekatan Operasi Mikroskopis dan Endoskopik pada Pasien Kraniofaringioma di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Penulis

  • Samsul Ashari Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Mohamad Saekhu Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • David Tandian Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Laode Maly Ray Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Setyo Widi Nugroho Departemen Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.52386/neurona.v39i4.286

Abstrak

ABSTRAK Pendahuluan: Operasi minimal invasif semakin berkembang dibidang bedah saraf. Pendekatan operasi ini dapat menggunakan alat bantu mikroskop maupun endoskop. Dalam beberapa tahun terakhir Bedah Saraf RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo sedang mengembangkan pendekatan operasi minimal invasif menggunakan endoskop, sedangkan pendekatan mikroskopik telah dilakukan lebih awal. Namun belum diketahui luaran pasca operasi kedua pendekatan tersebut. Tujuan: Mengetahui luaran pendekatan operasi mikrokopik dan endoskopik pada pasien kraniofaringioma di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Metode: Kohort retroprospektif pasien kraniofaringioma yang menjalani pembedahan sejak tahun 2012 hingga tahun 2021 di RSPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia. Pasien dengan masalah ekstrakranial, pasien endoskopi dengan kraniotomi dikeluarkan dari penelitian. Dilakukan pengambilan data demografis, luaran klinis dan resektabilitas tumor. Data dikelompokkan menjadi variabel kategorik dan numerik. Analisa variabel kategorik dan kategorik diolah menggunakan uji Chi-square. Sedangkan data kategorik dan numerik diolah menggunakan uji T-Test. Pengolahan data menggunakan SPSS 25.0. Hasil: Pada 29 subjek penelitian, 22 subjek (76%) menjalani tindakan operasi mikroskopik dan 7 subjek (24%) menjalani tindakan operasi endoskopik. Perdarahan intraoperasi rata-rata pendekatan mikroskopik 445ml (50-1600), sedangkan endoskopik 58ml (20-100). Secara signifikan perdarahan intraoperasi pendekatan endoskopik lebih rendah dibandingkan pendekatan mikroskopik, p<0,01. Durasi operasi rata-rata pendekatan mikroskopik 3 jam (2-4), sedangkan endoskopik 6,5jam (2,5-14). Secara signifikan waktu operasi pendekatan endoskopik lebih singkat dibandingkan mikroskopik, p=0,001. Kesimpulan: Pilihan pendekatan endoskopik memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai pilihan tatalaksana bedah pasien kraniofaringioma. Kata Kunci: Kraniofaringioma,Endoskopi transkranial, Mikroskopik

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-09-15

Cara Mengutip

Ashari, S. ., Saekhu, M., Tandian, D., Ray, L. M., & Nugroho, S. W. (2022). Luaran Pendekatan Operasi Mikroskopis dan Endoskopik pada Pasien Kraniofaringioma di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. NEURONA, 39(4), 158-162. https://doi.org/10.52386/neurona.v39i4.286

Terbitan

Bagian

Artikel Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama