RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT SEBAGAI PREDIKTOR LUARAN KASUS CEDERA KEPALA SEDANG DAN BERAT: STUDI MULTISENTER

Penulis

  • Hanif Gordang Tobing Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Yovanka Naryai Manuhutu Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Syaiful Ichwan Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Renindra Ananda Aman Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Setyo Widi Nugroho Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Samsul Ashari Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • David Tandian Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Mohammad Saekhu Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Wismaji Sadewo Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Affan Priyambodo Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Kevin Gunawan Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Ande Fachniadin Departemen Bedah Saraf FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Abstrak

Pendahuluan: Cedera kepala menjadi penyebab kematian paling umum pada usia kurang dari 40 tahun di negara maju dan berkembang, luaran setelah cedera kepala masih menjadi masalah dan sulit diprediksi. GCS telah ditetapkan sebagai prediktor luaran cedera kepala akibat trauma maupun non-trauma, namun prediktor luaran cedera kepala lain saat ini telah banyak dipakai salah satu adalah biomarker neuroinflamasi yaitu Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) yang masih jarang diteliti. Tujuan: Untuk mengetahui rasio neutrofil limfosit dapat  dipakai sebagai prediktor luaran cedera kepala sedang dan berat yang dilakukan operasi kraniotomi. Metode: Penelitian prospektif ini didasarkan pada kasus cedera kepala sedang dan berat yang dilakukan operasi kraniotomi di multisenter rumah sakit pada November  2019-November 2020. Uji chi-square digunakan untuk mengetahui kemaknaan statistik dari hubungan antara demografi (usia dan jenis kelamin), gejala klinis serta hubungan RNL dan GCS sebagai prediktor luaran pada penelitian ini. Dilakukan analisis ROC untuk mendapatkan cut off RNL. Hasil: Dari 54 pasien cedera kepala sedang dan berat (GCS 7-13) pada November 2019-November 2020 didapatkan dominasi laki-laki 41 (75,9%) pasien dan perempuan 13 (24,1) pasien, usia (mean ± SD) 27,6 ±15,3, GCS preoperasi (median; min - maks) 13 (7-13), gejala klinis pupil anisokor 33 (61,1), kejang 5(9,3), hemiparesis 1 (1,86), GCS pascaoperasi hari kelima dan ketujuh (median; min - maks) 14 (6 - 15). RNL Preoperasi 7,4 (1,9-26,2) dan untuk nilai cut off RNL 9,8dengan spesisfisitas dan sensitifitas 87% yang signifikan dengan nilai p=<0,001. Diskusi: Penelitian ini menekankan bahwa nilai RNL rendah memiliki hubungan dengan GCS pasien yang mengalami perbaikan, sedangkan nilai RNL yang tinggi memiliki hubungan dengan GCS yang tidak mengalami perbaikan, sehingga asosiasi dari RNL dan GCS bisa dijadikan sebagai prediktor luaran pasien cedera kepala sedang dan berat. Kata kunci: Rasio neutrofil limfosit (RNL), GCS, cedera kepala, predictor

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-06-01

Cara Mengutip

Tobing, H. G., Manuhutu, Y. N., Ichwan, S., Aman, R. A., Nugroho, S. W., Ashari, S., Tandian, D., Saekhu, M., Sadewo, W., Priyambodo, A., Gunawan, K., & Fachniadin, A. (2021). RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT SEBAGAI PREDIKTOR LUARAN KASUS CEDERA KEPALA SEDANG DAN BERAT: STUDI MULTISENTER. NEURONA, 38(3). Diambil dari https://ejournal.neurona.web.id/index.php/neurona/article/view/247

Terbitan

Bagian

Artikel Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama