PENGARUH TEKNIK INJEKSI STEROID DENGAN TUNTUNAN ULTRASONOGRAFI TERHADAP LUARAN KLINIS PASIEN CARPAL TUNNEL SYNDROME

Penulis

  • Mariana Sutopo Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar
  • Yudy Goysal Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar
  • David Gunawan Umbas Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar
  • Susi Aulina Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar
  • Louis Kwandou Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar
  • Andi Alfian Zainuddin Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar

DOI:

https://doi.org/10.52386/neurona.v36i1.52

Abstrak

     EFFECT OF STEROID INJECTION TECHNIQUE WITH ULTRASOUND GUIDANCE ON CLINICAL OUTCOMES IN CARPAL TUNNEL SYNDROME PATIENTSABSTRACTIntroduction: Carpal tunnel syndrome (CTS) is the most common entrapment neuropathy in the upper extremity and one of the diseases that causes disability, thereby reducing productivity. This study purpose is to determine the effect of steroid injection techniques with and without ultrasound guidance on clinical outcomes in patients with CTS.Method: This study was a clinical trial with a non-randomized pretest-posttest-control group design. This study subjects were 36 patients with CTS, consisting of 18 wrists receiving steroid injection with ultrasound guidance and 18 wrists without ultrasound guidance.Results: The results showed a significant change in the Symptom Severity Scale (SSS) and Functional Status Scale (FSS) (p<0.05) after treatment in the steroid injection group with and without ultrasound guidance. The results of the unpaired t-test on changes in the SSS between the groups who received steroid injection with ultrasound guidance and without ultrasound guidance showed no significant difference (p>0.05). The results of the Mann-Whitney test on changes in FSS scores between groups who received steroid injections with and without ultrasound guidance showed no significant differences (p>0.05).Discussion: Decrease in Boston SSS and FSS after steroid injections in both groups were in accordance with theory that steroid injection can quickly bind directly to nerve cell receptors and inhibit production of proinflammatory mediators. Whereas results of the study comparing effectiveness of steroid injection techniques with ultrasound guidance and without ultrasound guidance were not significant because observations were only made for 1 week.Keywords: Carpal tunnel syndrome, functional status scale, steroid injection, symptom severity scale, USG-guidedABSTRAKPendahuluan: Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah neuropati jebakan yang paling sering pada ekstremitas atas dan merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan disabilitas, sehingga menurunkan produktivitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh teknik injeksi steroid dengan dan tanpa tuntunan ultrasonografi terhadap luaran klinis pada pasien carpal tunnel syndrome.Metode: Penelitian ini adalah uji klinis dengan rancangan non-randomized pretest-posttest-control-group. Penelitian ini dilakukan terhadap 36 pasien CTS, terdiri dari 18 pergelangan tangan yang mendapat injeksi steroid dengan tuntunan USG dan 18 pergelangan tangan tanpa tuntunan USG.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan Symptom Severity Scale (SSS) dan Functional Status Scale (FSS) yang bermakna (p<0,05) setelah perlakuan pada kelompok injeksi steroid dengan dan tanpa tuntunan USG. Hasil uji-t tidak berpasangan terhadap perubahan SSS antara kelompok yang mendapat injeksi steroid dengan tuntunan USG dan tanpa tuntunan USG menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p>0,05). Hasil uji Mann-Whitney terhadap perubahan skor FSS antara kelompok yang mendapat injeksi steroid dengan tuntunan USG dan tanpa tuntunan USG menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p>0,05).Diskusi: Penurunan SSS dan FSS kuesioner Boston setelah dilakukan injeksi steroid pada kedua kelompok ini sesuai dengan teori bahwa injeksi steroid dapat dengan cepat berikatan langsung dengan reseptor sel saraf. Ikatan steroid dengan reseptor di sel saraf dapat menghambat produksi mediator proinflamasi. Sedangkan hasil penelitian yang membandingkan efektivitas teknik injeksi steroid dengan tuntunan USG dan tanpa tuntunan USG tidak bermakna karena pengamatan hanya dilakukan selama 1 minggu.Kata kunci: Carpal tunnel syndrome, functional status scale, injeksi steroid, symptom severity scale, USG-guided

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Yudy Goysal, Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar

     

David Gunawan Umbas, Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar

    

Susi Aulina, Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar

   

Louis Kwandou, Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar

  

Andi Alfian Zainuddin, Departemen/SMF Neurologi, Universitas Hasanuddin/RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar

 

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-12-01

Cara Mengutip

Sutopo, M., Goysal, Y., Umbas, D. G., Aulina, S., Kwandou, L., & Zainuddin, A. A. (2018). PENGARUH TEKNIK INJEKSI STEROID DENGAN TUNTUNAN ULTRASONOGRAFI TERHADAP LUARAN KLINIS PASIEN CARPAL TUNNEL SYNDROME. NEURONA, 36(1). https://doi.org/10.52386/neurona.v36i1.52

Terbitan

Bagian

Artikel Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama