Hubungan Gangguan Penglihatan dan Faktor Lain Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.52386/neurona.v39i4.370Abstrak
Pendahuluan: Disfungsi penglihatan merupakan salah satu masalah yang paling sering dikeluhkan oleh
lansia. Gangguan penglihatan dapat menyebabkan permasalahan dalam kesejahteraan lansia. Berbagai studi
telah menemukan hubungan bermakna antara gangguan pendengaran dengan gangguan kognitif dan dementia.
Pada saat ini, telah tersedia data dari Indonesian Family Life Survey (IFLS). Akan tetapi, hubungan antara
gangguan penglihatan dengan gangguan kognitif masih belum banyak diteliti dan belum ada penelitian yang
menggunakan data dalam IFLS-5 untuk menelusuri topik ini.
Tujuan: Mengetahui hubungan gangguan penglihatan dan faktor lain dengan fungsi kognitif pada lansia
di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif potong lintang menggunakan data 2375
lansia usia 60 tahun atau lebih dari Indonesia Family Life Survey (IFLS-5). Analisis dilakukan menggunakan
analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil: Sampel penelitian sebagian besar pria (82,7%), sudah menikah (76,5%), tinggal di perkotaan
(52,3%), dan memiliki pendidikan <9 tahun (57,1%). 9,4% responden mengalami gangguan penglihatan, 13,4%
mengalami gangguan ADL, 34,3% mengalami gangguan IADL, dan 49,3% mengalami gangguan fungsi kognitif.