PEKERJAAN SEBAGAI FAKTOR PROTEKTIF MEMORI PADA LANSIA
DOI:
https://doi.org/10.52386/neurona.v40i2.586Abstrak
Pendahuluan: Resiko gangguan memori meningkat seiring dengan usia, dengan prevalensi global sebanyak 20% lansia mengalami hendaya dalam aktivitas terkait memori.Tujuan: Mendapatkan gambaran mengenai gangguan memori dan faktor resikonya pada lansia di Pusaka Kebon Jeruk, Jakarta BaratMetode: Studi potong lintang dengan 98 responden berusia ≥60 tahun. Pengambilan data menggunakan wawancara dengan instrumen yang sudah di validasi. Uji statistik chi-square digunakan untuk analisis bivariat dan multiple logistic regression digunakan untuk analisis multivariat.Hasil: Dari 98 responden, mayoritas perempuan (71%), dengan usia ≥65 tahun (81%), berpendidikan ≥12 tahun (90%) dan tidak bekerja (87%). Pada 82% lansia didapatkan gangguan memori. Analisis chi-square mendapatkan bahwa faktor dengan hubungan bermakna adalah usia (p: 0,021; RO: 0,734; 95%IK: 0,515 – 1,046), pekerjaan (p: 0,045; RO: 0,727; 95%IK: 0,486 – 1,127), dan aktivitas fisik (p: 0,013; RO: 1,338; 95%IK: 0,998 – 1,794). Analisis multiple logistic regression mendapatkan bahwa usia merupakan faktor terutama yang mempengaruhi gangguan memori (RO: 3,766).Diskusi: Gangguan memori pada lansia berhubungan dengan usia, pekerjaan dan aktivitas fisik. Dari ketiga faktor tersebut, usia merupakan faktor terutama yang meningkatkan resiko gangguan memori sebanyak 3.766 kali lipat.Kata Kunci: Aktivitas fisik, gangguan memori, lansia, pekerjaan, usia.Unduhan
Data unduhan belum tersedia.
##submission.downloads##
Diterbitkan
2025-06-03
Terbitan
Bagian
Artikel Penelitian