Hubungan Antara Hipertensi dan Fungsi Kognitif Masyarakat Ternate, Maluku Utara

Penulis

  • Nur Upik En Masrika Universitas Khairun
  • Khairunnisa Azzahra Universitas Khairun
  • Aryandhito Widhi Nugroho Universitas Khairun

DOI:

https://doi.org/10.52386/neurona.v40i3.433

Abstrak

Pendahuluan: Keterlambatan penegakan diagnosis dan penatalaksanaan hipertensi dapat mempercepat kejadian komplikasi hipertensi, salah satunya adalah neurodegeneratif. Proses neurodegenerasi dapat dideteksi dengan pemeriksaan fungsi kognitif. Penelitian ini belum pernah dilakukan di Maluku Utara.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan fungsi kognitif pada masyarakat Ternate yang diwakili oleh populasi di Puskesmas Kalumata.

Metode: Dalam penelitian observasional analitik ini, data demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) dan klinis (status merokok, indeks massa tubuh, status dan durasi hipertensi, dan fungsi kognitif yang didapat dari kuesioner dan pemeriksaan fisik pada bulan Maret 2023. Analisis univariabel dan multivariabel dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan yang signifikan hipertensi dengan fungsi kognitif.

Hasil: Dari 113 responden, sebagian besar berjenis kelamin perempuan (57,5%), usia 18-25 tahun (32,7%), tingkat pendidikan SMA (43,4%), tidak bekerja (51,8%), tidak merokok (57,5%), obesitas I (38,1%), hipertensi (54,9%), lama hipertensi <5 tahun (53,1%), dan gangguan kognitif ringan (51,3%). Persentase gangguan kognitif ringan pada kelompok hipertensi (72,6%) dan tidak hipertensi (25,5%) (p<0,001). Selain hipertensi, tingkat pendidikan yang rendah juga memiliki risiko kuat terhadap gangguan kognitif ringan (p<0,001, analisis multivariabel).

Diskusi: Status hipertensi memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat gangguan fungsi kognitif. Tatalaksana hipertensi sangat penting guna mencegah gangguan fungsi kognitif.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-04-27

Terbitan

Bagian

Artikel Penelitian