Tetanus HUBUNGAN ANTARA STATUS VAKSINASI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN TETANUS DI RSUD BANTEN
Studi Retrospektif di Rumah Sakit Umum Daerah Banten Tahun 2022–2024
DOI:
https://doi.org/10.52386/neurona.v41i4.791Abstrak
Pendahuluan: Tetanus merupakan penyakit toksemia akut yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Gejala klinis dari tetanus dapat dinilai menggunakan Phillips score, Dakar Score, dan Ablett Score. Tetanus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang karena akses imunisasi yang buruk.
Tujuan: Analisis hubungan antara status vaksinasi dengan tingkat keparahan tetanus di Banten.
Metode: Penelitian menggunakan desain cross – sectional retrospektif. Menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien tetanus yang dirawat di RSUD Banten selama periode 2022 – 2024. Tingkat keparahan tetanus dinilai berdasarkan Ablett’s Score. Subjek penelitian terdiri dari total sampling seluruh pasien 73 pasien tetanus tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yang diambil menggunakan teknik total sampling. Analisis hubungan antara status vaksinasi dan tingkat keparahan dilakukan menggunakan uji statistik korelasi Spearman dengan aplikasi SPPS.
Hasil: Sebanyak 94,5% pasien tidak memiliki riwayat vaksinasi tetanus. Pada kelompok pasien tanpa vaksinasi, 55,1% mengalami keparahan berat. Seluruh pasien yang divaksinasi (5,5%) mengalami gejala ringan. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status vaksinasi dan tingkat keparahan pada pasien tetanus di RSUD Banten (p – value = 0,079 ; r = 0,207).
Diskusi: Tidak terdapat hubungan signifikan antara status vaksinasi dan tingkat keparahan tetanus (p = 0,079), namun terdapat korelasi positif lemah (r = 0,207) mengindikasi kecenderungan keparahan lebih tinggi pada pasien tanpa adanya riwayat vaksinasi.
Kata kunci: Tetanus, Vaksinasi Tetanus, Tingkat Keparahan Tetanus, Ablett Skor