PENILAIAN PENGETAHUAN MASYARAKAT AWAM MENGENAI PENYAKIT PARKINSON DI RSUD CIAWI SERTA PERAN POTENSIAL EDUKASI
DOI:
https://doi.org/10.52386/neurona.v41i4.726Abstrak
Pendahuluan: Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif paling umum kedua setelah penyakit Alzheimer, dengan angka kejadian yang meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup dan industrialisasi. Diagnosis penyakit Parkinson sering terlambat karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan perihal gejalanya, sehingga menyebabkan berkurangnya kualitas hidup penderitanya, disertai stigma dan tantangan sosial.
Tujuan : Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat awam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi mengenai penyakit Parkinson serta peran potensial edukasi
Metode: Studi kuasi-eksperimental dilakukan di ruang tunggu klinik neurologi RSUD Ciawi. Responden diminta mengisi lembar pre-test yang mencakup kuesioner yang telah divalidasi perihal pengenalan gejala serta pengetahuan umum tentang penyakit Parkinson. Kemudian, kami melakukan edukasi berupa presentasi dan diskusi interaktif selama 30 menit, diikuti pembagian selebaran edukasi. Terakhir, responden diminta mengisi post-test.
Hasil: Dari total 106 responden, pada pre-test, sebagian besar (71.7%) tingkat pengetahuan responden adalah kurang, diikuti tingkat pengetahuan cukup (20.8%) dan baik (7.5%). Kurang dari separuh (48.6%) responden mengenali gerakan melambat sebagai gejala penyakit Parkinson, dan mengenali depresi pada penyakit Parkinson. Sebagian besar responden (80.4%) mengetahui efek olahraga pada penyakit Parkinson serta lebih banyak responden (57.9%) mengetahui bahwa pengobatan bersifat mengurangi gejala. Setelah mendapat edukasi, hasil post-test menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan responden adalah cukup (46%), baik (45%), dan kurang (15%). Dengan uji t-test berpasangan, program edukasi signifikan meningkatkan pengetahuan responden mengenai penyakit Parkinson (p<0.05).
Diskusi: Mayoritas tingkat pengetahuan masyarakat awam perihal penyakit Parkinson adalah kurang, namun mengalami perbaikan setelah mendapatkan edukasi. Edukasi berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan perihal penyakit Parkinson.
Kata Kunci : Penyakit Parkinson, Masyarakat Awam, Pengetahuan, Edukasi