Tingkat Kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada Penjual Rujak di Lokasi Wisata Pulau Ambon Tahun 2023

Penulis

  • Imanuela Krista Universitas Pattimura

DOI:

https://doi.org/10.52386/neurona.v41i4.512

Abstrak

Pendahuluan: Rujak merupakan satu kuliner tradisional yang terkenal, dalam kegiatan mengulek rujak para penjual lebih banyak menggunakan gerakan pada pergelangan tangan yang dapat menimbulkan risiko carpal tunnel syndrome (CTS) yaitu gejala yang timbul akibat gerakan berulang dalam waktu lama sehingga menyebabkan penekanan pada saraf medianus yang melewati terowongan karpal.             

Tujuan: Prevalensi CTS pada penjual rujak belum diketahui secara pasti untuk itu penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi carpal tunnel syndrome pada penjual rujak di lokasi wisata pesisir pantai pulau Ambon tahun 2023

Metode: Penelitian ini dilakukan di pantai Natsepa dan pantai Tapal Kuda pada bulan september 2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sumber data berasal dari data primer yang menggunakan pendekatan cross-sectional dan menggunakan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara berintreaksi secara langsung dengan responden di tempat penelitian dalam proses pengisian Kuesioner Carpal Tunnel Syndrome Boston.

Hasil: Dari 43 sampel penjual rujak yang menjadi subyek pada penelitian ini didapatkan hasil prevalensi carpal tunnel syndrome sebesar 74% pada penjual rujak dengan prevalensi tertinggi ada pada rentang usia 45-59 tahun, kategori indeks massa tubuh normal, 18 tahun masa kerja dan 40 jam lama kerja.

Diskusi: Prevalensi carpal tunnel syndrome pada penjual rujak yang mengalami CTS dipengaruhi gerakan berulang disertai faktor risiko lainnya yaitu usia, indeks massa tubuh, massa kerja serta lama kerja.

Kata Kunci: Carpal tunnel syndrome, Prevalensi CTS, Penjual rujak.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-10-04