Gambaran Pengetahuan Perawat Poliklinik dan IGD terhadap Penyakit Parkinson

Abstrak

Pendahuluan: Deteksi dini dan tatalaksana tepat penyakit Parkinson dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Kompleksitas penyakit Parkinson memerlukan tatalaksana multidisiplin. Perawat berperan menjelaskan diagnosis keperawatan serta intervensi misalnya perihal fungsi motorik dan risiko jatuh, disautonomi, gangguan komunikasi dan tidur, kepatuhan pengobatan, serta pengobatan Parkinson tahap lanjut. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat poliklinik dan IGD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi mengenai penyakit Parkinson. Metode: Penelitian deskriptif observasional dengan desain potong lintang menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Hasil: Mayoritas responden berusia 30-40 tahun (60,4%), dengan tingkat pendidikan Diploma-3 (78,2%). Sekitar separuhnya pernah berinteraksi dengan pasien dengan penyakit Parkinson (56,4%), namun sebagian besar belum pernah mendapatkan edukasi penyakit Parkinson (62,4%). Sebagian besar tingkat pengetahuan responden terhadap penyakit Parkinson adalah cukup (40,6%). Tingkat pengetahuan cukup didapatkan pada responden dengan tingkat pendidikan Diploma-3, usia 30-40 tahun, pengalaman kerja lebih dari 10 tahun, serta pernah berinteraksi dengan pasien dengan penyakit Parkinson. Diskusi: Tingkat pengetahuan perawat RSUD Ciawi sebagian besar adalah cukup sebanyak 41 orang (40.6%), diikuti dengan tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 32 orang (31.7%), dan kurang sebanyak 28 orang (27.7%). Penelitian ini merupakan studi pertama di Indonesia, dan menunjukkan perlunya peningkatan pengetahuan perawat mengenai penyakit Parkinson sebagai bagian dari tim multidisiplin. Program edukasi dapat meningkatkan pengetahuan perihal penyakit Parkinson. Kata Kunci: Multidisiplin, Penyakit Parkinson, Pengetahuan, Perawat