MIGRAIN RETINAL

Penulis

  • Devi Ariani Sudibyo Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia
  • Isti Suharjanti Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia
  • Imas Resa Palupi Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia

Abstrak

Migrain retinal dapat menimbulkan komplikasi serius berupa gangguan penglihatan persisten pada pasien. Migrain retinal dideskripsikan sebagai serangan berulang gangguan visual monokuler termasuk scintillations, skotoma atau kebutaan, disertai dengan nyeri kepala migrain. Pembahasan mengenai migrain retinal dalam jurnal dan laporan kasus masih sedikit. Kami melaporkan kasus seorang wanita 23 tahun dengan keluhan nyeri kepala berulang sisi kiri yang didahului gangguan visual berupa skotoma, pandangan kabur dan gelap. Gangguan visual terjadi pada mata kiri, durasi 5 sampai 15 menit sebelum nyeri kepala terjadi. Pasien memenuhi kriteria diagnostik migrain retinal menurut the 3rd edition of the International Classification of Headache Disorder (ICHD-3). Flunarizin 10mg sebagai terapi profilaksis migrain retinal memberikan hasil yang baik. Kata Kunci: aura visual, flunarizin, migrain, nyeri kepala, retinal

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-09-01

Cara Mengutip

Sudibyo, D. A., Suharjanti, I., & Palupi, I. R. (2021). MIGRAIN RETINAL. NEURONA, 38(4). Diambil dari https://ejournal.neurona.web.id/index.php/neurona/article/view/262

Terbitan

Bagian

Artikel Penelitian