GAMBARAN KONDUKSI SARAF TEPI NEUROPATI ASIMPTOMATIK PADA PENYAKIT GINJAL KRONIS STADIUM 3 DAN 4 4

Abstrak

  Pendahuluan Neuropati merupakan komplikasi neurologis tersering pada Penyakit Ginjal Kronis (PGK). Umumnya neuropati terjadi pada PGK dengan laju filtrasi glomerolus kurang dari 12mL/menit (stadium 5), namun faktor-faktor yang menyebabkan neuropati sebenarnya sudah terdapat pada PGK stadium lebih awal. Saat ini belum diketahui bagaimana gambaran konduksi saraf tepi neuropati asimptomatik pada PGK stadium 3 dan 4.   Tujuan Mengetahui gambaran konduksi saraf tepi neuropati asimptomatik pada PGK stadium 3 dan 4    Metode Penelitian bersifat deskriptif observasional, dengan rancangan potong lintang dilakukan pada subjek penderita PGK stadium 3 dan 4 yang tidak memiliki gejala dan tanda neuropati. Penelitian dilakukan pada dua rumah sakit di Bandung, dari Desember 2017 sampai Maret 2018. Pemeriksaan konduksi saraf tepi dilakukan pada seluruh subjek.   Hasil Terdapat 16 subjek berusia 22-72 tahun (laki-laki 81% dan perempuan 19%) dengan Laju Filtrasi Glomerolus (LFG) 32,2±11,6ml/menit. Pemeriksaan menunjukkan bahwa 37,5% subjek mengalami gangguan konduksi saraf tepi. Kelainan terbanyak adalah polineuropati sensorik motorik tipe aksonal. Serabut saraf yang terkena dominan berada di ekstremitas bawah. Prevalensi neuropati pada PGK stadium 4 adalah sebesar 57,14% dan pada stadium 3 sebesar 22,22%.   Diskusi Pemeriksaan konduksi saraf tepi menunjukkan kerusakan akson serabut sensorik motorik, dimana akson yang lebih banyak terganggu adalah akson yang lebih panjang dan lebih jauh dari badan sel. Neuropati lebih banyak terjadi pada pasien dengan kerusakan ginjal yang lebih berat. Polineuropati terdapat pada sepertiga pasien PGK stadium 3 dan 4 walaupun belum memiliki gejala dan tanda klinis.   Kata kunci : neuropati asimptomatik, penyakit ginjal kronis stadium 3 dan 4